Jumat, 29 April 2011

KOMODO CUP IX

PANITIA PELAKSANA
KOMODO CUP IX MAKASSAR
TAHUN 2011
SEKRETARIAT : BTN MANGGARUPI PERMAI B7/15 SUNGGUMINASA-GOWA
Tlp : (0411) 889865/HP: 081 342 462 522-082 2424 883

PERATURAN PERTANDINGAN
TURNAMEN KOMODO CUP VII
MANGGARAI MAKASSAR
TAHUN 2011

BAB I UMUM
Pasal 1
DASAR
1. Peraturan pertandingan ini hanya berlaku dalam Turnamen Komodo Cup
2. Peraturan pertandingan ini berpedoman pada pedoman dasar PSSI
Pasal 2 :
MAKSUD DAN TUJUAN
Peraturan pertandingan ini diterbitkan untuk mengatur penyelenggaraan pertandingan turnamen
Komodo cup sehingga dapat berjalan dengan lancar dan tertib.
BAB II
PENGORGANISASIAN
Pasal 3 :
NAMA K0MPETISI
Nama kompetisi adalah Komodo cup IX tahun 2011
Pasal 4 :
PESERTA PERTANDINGAN
1. Peserta pertandingan Komodo cup IX adalah tim yang diundang oleh Panitia Pelaksana terdiri dari tim dari Manggarai Raya dan tim dari luar Manggarai Raya yang dan telah terdaftar keikutsertaannya paling lambat saat technical meeting
2. Biaya pendaftaran peserta tim sebesar RP 2.000.000,00 (dua juta rupiah)
3. Setiap tim terdiri dari 22 orang pemain ditambah dengan tiga orang ofisial (pelatih,manager dan ketua kerukunan kecamatan)
4. Nama-nama pemain dan ofisial diisi pada lembaran pendaftaran dan dilengkapi dengan pas foto ukuran 2 cm x 3 cm dan foto copy identitas yang masih berlaku seperti KTP /SIM/Kartu Mahasiswa /Kartu Pelajar serta dibuat dua rangkap
5. Daftar nama pemain dan ofisial diserahkan pada panitia pelaksana paling lambat saat technical meeting dan tidak dapat ditarik kembali/diganti
6. Daftar nama pemain akan dicross cek kaabsahannya pada saat technical meeting.
. Personil yang ditunjuk sebagai pemain dalam satu tim adalah:
a. Orang Manggarai yang berdomisili di Makassar dan sekitarnya
b. Hanya dapat mengambil pemain yang bukan orang Manggarai maksimal 3 (tiga) orang dengan disertakan surat rekomandasi dari pelatih dan manager tim yang bersangkutan
7.Khusus pasal 6 c,bila pemain yang bersangkutan melakukan tindakan yang tidak sportif selama pertandingan maka pelatih,manager dan ketua kerukanan dari tim tersebut bertanggung jawab apabila timbul ekses diluar Komodo Cup
.
Pasal 5 :
WAKTU DAN SISTEM PERTANDINGAN
1. Pertandingan Komodo cup IX dilaksanakan pada setiap hari Minggu terhitung dari tanggal 1 Mei 2011 sampai selesai
2. Untuk babak penyisian pertandingan dengan sistem setengah kompetisi (sistem pool)
3. Selama babak penyisihan pertandingan belangsung 2 x 40 menit
4. Untuk babak perempat final hingga final menggunakan sistem gugur
5. Lama waktu pertandingan 2 x 45 menit dan bila masih imbang maka dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu 2 x 10 menit.
6. Bila setelah perpanjangan waktu skor masih imbang maka dilanjutkan dengan adu pinalti masing-masing 5 (lima) kali dan apabila masih imbang maka dilanjutkan sampai ada tim yang keluar sebagai pemenang.
7. Bila masih imbang maka dilakukan dengan cara pengundian
8. Pemain yang sudah diganti tidak berhak mengambil tendangan pinalti


Pasal 6 :
PENENTUAN TUAN RUMAH
Tim yang ditulis pertama dalam jadwal pertandingan maka selanjutnya disebut tuan rumah

BAB III
PELAKSANAAN PERTANDINGAN
Pasal 7
WAKTU PERTANDINGAN

1. Pertandingan dilaksanakan pada setiap hari Minggu sebanyak empat pertandingan dengan perincian dua pertandingan dilaksanakan pagi hari dan dua pertandingan dilaksanakan sore hari
2. Pertandingan pagi hari mulai pukul 09.30 sampai selesai dan pertandingan sore hari mulai pukul 14.00 sampai selesai
3. Keterlambatan peserta tiba di lapangan hanya diberi toleransi waktu 10 menit dan bila waktu toleransi habis maka dinyatakan kalah WO
4. Tim dianggap layak mengikuti pertandingan bila sekurang-kurangnya ada 8 (delapan) orang pemain dan mengenakan kostum lengkap dan penambahan pemain baru untuk mencukupi 11 orang pemain dianggap sebagai pergantian pemain.

Pasal 8
DAFTAR SUSUNAN PEMAIN
1. Daftar susunan pemain dan ofisial diserahkan kepada komisi pertandingan paling lambat 10 menit sebelum pertandingan dimulai yang terdiri dari 11 orang pemain inti, 5 (lima) orang pemain cadangan ,pelatih, manager dan ketua kerukunan kecamatan
2. Daftar susunan pemain harus sesuai dengan nomor punggung yang tertera pada kostum dan sudah ditandatangani oleh ofisial tim.
3. Pemain dianggap sah apabila sudah mendapat persetujuan dari komisi pertandingan dan penanggung jawab harian
4. Pemain yang tidak mendapat persetujuan dari komisi pertandingan dan penanggung jawab harian maka tidak boleh mengikuti pertandingan pada saat itu
Pasal 9
DAERAH TEKNIK
1. Ofisial dan Pemain cadangan harus menenmpati area yang telah disediakan
2. Hanya satu orang ofisial yang boleh memberikan intruksi dari daerah teknik
3. Ofisial tidak boleh meninggalkan area teknik
4. Ofisial harus menjaga etika dan tata krama selama pertandingan berlangsung
5. Segala keluhan harus disampaikan dengan sopan dan elegan kepada komisi pertandingan

Pasal 10
PERGANTIAN PEMAIN
1. Pergantian pamain paling banyak 5 kali ( 5 orang)
2. Pergantian pemain hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan dari wasit
3. Pemain pengganti hanya boleh masuk lapangan permainan apabila pemain yang diganti sudah meninggalkan lapangan permainan
4. Pemain yang mendapat kartu merah tidak dapat diganti oleh pemain lain
5. Jika suatu sebab salah satu pemain tidak dapat melanjutkan petandingan sementara pergantian pemain sudah lima kali maka pemain tersebut tidak dapat diganti oleh pemain lain sampai pertandingan selesai
Pasal 11
PERTANDINGAN YANG TIDAK TERLAKSANA
1. Jika pertandingan dihentikan karena suatu sebab yang luar biasa maka pertandingan tersebut dilanjutkan pada hari terakhir setelah babak penyisian selesai sesuai dengan sisa waktu dan skor pada saat pertandingan tersebut dihentikan sesuai dengan sisa waktu sebelum pertandingan dihentikan
2. Jika pertandingan dihentikan dengan siswa waktu sepuluh menit atau kurang dari sepuluh menit maka pertandingan tersebut dinyatakan selesai





Pasal 12
PENENTUAN NILAI DALAM KLASEMEN

1. Urutan klasemen dalam pertandingan Komodo cup IX tahun 2011 sesuai dari point yang telah diperoleh setiap pertandingan yang telah dimainkan
2. Nilai kemenangan sbb : setiap kemenangan mendapat nilai 3(tiga); seri (draw) mendapat nilai 1(satu) dan kalah nilai 0 (nol)
3. Jika setelah babak penyisian selesai maka urutan klasemen sbb:
a. Tim yang memperoleh point paling banyak menempati pringkat lebih tinggi
b. Jika dua tim memiliki point sama maka tim yang yang memenangi pertandingan saat kedua tim tersebut bertemu( unggul head to head )adalah tim yang menempati urutan peringkat lebih tinggi
c. Jika head to head imbang maka tim yang memiliki selisih gol plus lebih banyak adalah tim yang menempati pringkat lebih tinggi
d. Jika selisih gol plus sama maka tim yang memiliki produktivitas tinggi (gol memasukan lebih banyak dari gol kemasukan) adalah yang menempati urutan peringkat lebih tinggi

BAB IV
KARTU KUNING, KARTU MERAH DAN KOSTUM TIM
Pasal 13
KARTU KUNING DAN KARTU MERAH

1. Setiap sanksi kartu kuning mendapat denda RP 40.000.00 (empat puluh ribu rupiah)
2. Setiap sanksi kartu merah mendapat denda RP 50.000.00 (lima puluh ribu rupiah)
3. Pemain yang mendapat kartu merah langsung pada suatu pertandingan maka pemain tersebut tidak boleh mengikuti dua kali pertandingan berikutnya
4. Pemain yang dalam satu pertandingan mendapat dua kali kartu kuning( kartu merah tidak langsung) maka pemain tersebut tidak boleh mengikuti dua kali pertandingan berikutnya
5. Pemain yang mendapat dua kartu kuning dalam dua pertandingan beberbeda maka pemain tersebut tidak boleh mengikuti satu kali pertandingan berikutnya
6.Terhadap ofsial yang mendapat kartu merah tidak boleh mendampingi tim dalam dua kali pertandingan
7.Terhadap ofsial yang mendapat kartu kuning tidak boleh mendampingi tim dalam satu kali pertandingan.
Pasal 14
KOSTUM TIM
1.Setiap tim wajib menggunakan kostum lengkap
2.Kostum tim wajib ditulis nomor punggung dan memakai logo Komodo Cup di dada kiria serta tidak dapat digunakan oleh pemain lain apabila pemain yang bersangkutan tidak bertanding
3. Jika dua kesebelasan memakai kostum yang warnanya sama atau mirip sama maka tim tamu wajib mengganti kostum yang digunakan dengan kostum lain yang warnanya berbeda

BAB V
PENONTON
Pasal 15

1. Penonton wajib membeli karcis masuk sebesar RP 4.000,00 (empat ribu rupiah) yang berlaku sampai sore
2. Karcis parkir kendaraan roda dua RP 1.000,00 ( seribu rupiah) dan kendaraan roda empat RP 2.000,00 ( dua ribu rupiah) dan hanya berlaku satu kali
3. Pemain dan ofisial ( manager,pelatih dan ketua kerukunan) ketika timnya bertanding tidak dipungut biaya karcis masuk tetapi tetap membayar biaya parkir dan pemain wajib memakai kostum lengkap serta ofisisal memakai atribut yang telah disiapkan oleh panitia
4. Pemain yang tidak menggunakan kostum lengkap wajib membeli karcis masuk walaupun timnya akan bertanding
5. . Pelatih, manager dan ketua kerukunan kecamatan wajib membeli karcis masuk walaupun timnya hari itu bertanding apabila tidak menggunakan atribut yang telah disediakan panitia

6.Pelatih, manager dan ketua kerukunan kecamatan wajib membeli karcis masuk ketika timnya hari itu tidak bertanding
7. Komdis dan Pembina yang menggunakan atribut yang telah disediakan panitia tidak membeli karcis masuk dan tidak membayar uang parkir
8. Anak-anak di bawah umur 12 tahun, para sesepuh Manggarai dan orang cacat bebas masuk tanpa dipungut bayaran
9. Penonton dilarang membawa barang tajam dan sejenisnya ke dalam area pertandingan
10. Penonton yang mabuk tidak diperkenankan masuk area pertandingan
11.Bagi penonton yang melanggar ketentuan di atas maka panitia bekerjasama dengan pihak ARMED akan memberi tindakan tegas demi kelancaran turnamen Komodo Cup IX
12. Jika selama pertandingan terjadi keributan yang diakibatkan oleh oknum supoter, maka oknum yang bersangkutan akan diserahkan kepada pihak yang berwajib (ARMED)

BAB VI
JENIS PELANGGARAN DAN HUKUMAN
Pasal 16
JENIS PELANGGARAN
1.Memasukan pemain yang tidak ada identitasnya dalam dokumen Kompert/Komdis
2. Nama pemain yang terdaftar Kompert/Komdis tidak sesuai dengan dengan pemain yang turun bertanding
3.Pemalsuan dokumen pemain
4.Akumulasi kartu
5.Pemain yang bukan orang Manggarai melebihi kuota yang telah ditetapkan





Pasal 17
HUKUMAN ATAS PEMAIN YANG TIDAK SAH

1. Jika salah satu kesebelasan didapati menggunakan pemain yang tidak sah seperti yang dimaksud pasal 16 maka dikenakan hukuman sebagai berikut:
a. Jika menang maka kemenangan tersebut berubah menjadi kekalahan dengan skor 0-3
b. Jika seri maka dinyatakan kala dengan tambahan 3 ( tiga ) gol kemasukan
c. Jika kalah maka gol kemasukan ditambah 3 (tiga) gol
2. Jika kedua kesebelasan didapati menggunakan pemain yang tidak sah maka dikenakan hukuman sebagai berikut
a. Pertandingan kedua kesebelasan dibatalkan
b. Masing-masing tim ditambahkan 3 (tiga) gol kemasukan
c. Nilai kedua tim masing-masing dikurangi 3 (tiga)
c. Bila terjadi pada babak perempat final sampai final maka kedua tim dinyatakan didiskualifikasi
3.Tim yang bersangkutan didenda secara atministratif sebesar sebesar Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah)


Pasal 18
HUKUMAN ATAS PEMOGOKAN
1. Apabila salah satu kesebelasan tidak hadir sampai toleransi waktu habis maka:
a. Dinyatakan kalah 0-3
b. Nilainya dikurangi tiga
2. Apabila salah satu kesebelasan melakukan aksi mogok saat pertandingan berlangsung maka:
a. Jika menang maka kemenangan tersebut berubah menjadi kekalahan dengan skor 0-3
b. Jika seri maka dinyatakan kala dengan tambahan 3 ( tiga ) gol kemasukan
c. Jika kalah maka gol kemasukan ditambah 3 (tiga) gol
3. Jika kedua kesebelasan melakukan aksi mogok saat pertandingan berlangsung maka dikenakan hukuman sebagai berikut
a. Pertandingan kedua kesebelasan dibatalkan
b. Masing-masing tim ditambahkan 3 (tiga) gol kemasukan
c. Nilai kedua tim masing-masing dikurangi 3 (tiga)
c. Bila terjadi pada babak perempat final sampai final maka kedua tim dinyatakan didiskualifikasi
4.Jika tim mengundurkan diri dari tunamen ini maka semua pertandingan yang telah dimainkannya dianggab tidak pernah terjadi

Pasal 19
HUKUMAN ATAS GANGGUAN KETERTIBAN
1. Pemain (baik yang sedang bertanding maupun pemain di bangku cadangan) yang melakukan profokasi sehingga menyebabkan terganggunya kelancaran pertandingan yang sedang berlangsung akan dikenakan sanksi oleh wasit
2. Terhadap ofisial tim yang melakukan profokasi sehingga menimbulkan gangguan kertertiban dan keamanan selama pertandingan berlangsung akan dekenakan sanksi baik oleh wasit maupun oleh komdis berupa skorsing dan tidak boleh mendampingi tim dalam dua kali pertandingan.
3.Terhadap oknum pemain atau oknum ofisial yang melakukan pemukulan terhadap pemain lawan walaupun luput dari pengamatan wasit dan hakim garis namun diketahui oleh komdis maka terhadap oknum tersebut akan dikenakan sanksi dari komdis berupa skorsing untuk tidak dapat mengikuti tiga kali pertandingan.
4. Apabila ada pemain yang cedera maka tim medis akam masuk lapangan setelah mendapat perintah dari wasit
5. Pemain lawan tidak boleh mengangkat pemain yang sedang cedera dan bila hal ini terjadi akam mendapat sanksi dari wasit







BAB VII
ETIKA PROTES
Pasal 19
TERHADAP KEPUTUSAN WASIT
1. Hanya kapten tim yang berhak memperotes/ menanyakan tentang keputusan wasit
2. Tata cara melakukan protes harus dengan etika dan sopan santun dan wasit berkewajiban untuk memberi jawaban seperlunya saja
3. Ofisial tidak diperkenankan memperotes keputusan wasit.
4. Segala keberatan selama pertandingan belangsung maka pelatih/manager wajib menyampaikan kedada komisi pertandingan
6. Jika terjadi masalah yang mesti harus diselesaikan dimeja komdis maka yang berhak untuk menyampaikan pendapat adalah pelatih dan manager tim yang memakai tribut dari panitia
7.Komdis baru bisa menanggapi persoalan tersebut setelah menerima laporan/masukan dari komisi pertandingan
8.Apabila tidak memenuhi ketentuan pasal 6 dan pasal 7 di atas maka komdis tidak akan melayani dan mencari pemecahannya.
9.Apabila masalah tidak dapat diselesaikan di meja komdis saat itu maka pelatih dan manager dapat menyampaikannya secara tertulis kepada komdis selambat-lambatnya tiga hari setelah pertandingan.
10.Bagi tim yang dimaksud pasal 9 di atas maka wajib membayar biaya administrasi sebesar Rp.500.000,- (lim ratus ribu rupiah) pada saat surat diserahkan kepada komdis.







BAB VIII Hadiah
Pasal 20
HADIAH BAGI PARA JUARA, PEMAIN TERBAIK,
TOP SCOR, PELATIH TERBAIK DAN TIM FAIR PLAY

1.Juara pertama berhak memperoleh:
a. Piala bergilir Komodo Cup
b. Piala tetap Komodo Cup IX
c. Uang pembinaan sebesar RP 4.000.000,00 (empat juta rupiah)
2.Juara kedua berhak memperoleh:
a. Piala tetap Komodo Cup IX
b. Uang pembinaan sebesar RP 3.000.000,00 (tiga juta rupiah)
3.Juara ketigaberhak memperoleh:
a. Piala tetap komodo Cup Ix
b. Uang pembinaan sebesar RP 2.500.000,00 ( Dua juta lima ratus ribu rupiah)
4.Juara keempat berhak memperoleh:
b. Piala tetap Komodo Cup IX
c. Uang pembinaan sebesar RP 2.000.000,00 (Dua juta rupiah)
5. Pemain terbaik memperoleh:
a. uang pembinaan sebesar Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)
b. Piala dan sertifikat
6. Pelatih terbaik memperoleh:
a. uang pembinaan sebesar Rp 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah
b. Piala dan sertifikat
7. Top score memperoleh:
a. uang pembinaan sebesar Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah
b. Piala dan sertifikat
8. Tim fair play memperoleh:
a. uang pembinaan sebesar Rp 400.000,00 (empat ratus ribu rupiah
b. Piala dan sertifikat

BAB IX
KETENTUAN BAGI TIM UNDANGAN
Pasal 20
1. Tim undangan adalah sebuah tim yang diundang secara khusus oleh panitia dan masih merupakan warga NTT
2. Tim undangan wajib mematuhi semua ketentuan dan norma yang berlaku dalam Komdo Cup IX
3. Pelatih,manager dan koordinator tim wajib mengkoordinir suporternya sehingga tercipta suana tertib selama petandingan
4.Wajib membayar segala konsekuensi kartu baik bagi pemain,ofisial maupun penonton .
5.Segala ekses/insiden yang terjadi selama pertandingan harus diselesaikan dihadapan komisi pertandingan atau komisi disiplin dan tidak diperbolehkan untuk menyelesaikan diluar konteks Komodo Cup
6.Apabila ekses/insiden selama petandingan diselesaikan di luar konteks Komodo Cup maka hal itu berusan dengan ketentuan hukum dan perundangan yang berlaku bukan peraturan Komodo Cup.
7.Apabila diakhir turnamen keluar sebagai juara maka piala bergilir tetap dipegang panitia Komodo Cup IX yang selanjutnya menjadi Panitia Komodo Cup X
BAB X
DOKUMENTASI
Pasal 21
1. Dokumentasi terhadap peserta selama turnamen Komodo Cup IX berlangsung dilakukan oleh Panitia
2. Semua pemotretan terhadap tim peserta dalam setiap pertandingan selama turnamen Komodo Cup IX dilakukan oleh fotografer yang merupakan mitra Panitia
3. Fotografer yang akan meliputi kegiatan Komodo Cup IX harus menggunakan atribut yang dikeluarkan panitia (ID cart terakreditasi )
4. Siapapun yang tidak menggunakan ID card tidak diperkenankan untuk memotret tim baik sebelum maupun selama pertandingan.Kecuali atas peretujuan Panitia Pelaksana
5. Setiap orang yang didapati melanggar aturan ini akan didenda sebesar Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)

Pasal 22
PENUTUP
Hal – hal lain yang belum diatur dalam ketentuan ini akan disesuaikan

Ditetapkan di Makassar
Pada tanggal, 24 April 2011
KOMISI DISIPLIN

Ketua Sekretaris


(Drs. Arda Senaman,M.Si) (Fransiskus Jeramat,S.Pd)

PANITIA
Ketua Sekretaris


(Drs.Petrus Pantur) (Sebastianus Nyaman,S.Sos)
















PANIITIA PELAKSANA KOMODO CUP IX
MAKASSAR TAHUN 2011
SEKRETARIAT : BTN MANGGARUPI PERMAI B7/15 SUNGGUMINASA-GOWA
Tlp : (0411) 889865/HP: 081 342 462 522-082 2424 883

SUSUNAN KOMISI PERTANDINGAN,KOMISI DISIPLIN
DAN KOMISI PERWASITAN
Ketua :Drs Arda Senaman,M.Si
Sekretaris : Fransiskus Jeramat,S.Pd
Koord Umum : Rafael Ali
Anggota : IR.Paulus Pedon Adrianus Doni,SH
IR.Stanislaus Selang Daniel Dambur
Siprianus Abun,M.Ad Siprianus Jadu,SE
Blasius Barut,SE Martinus Ranu
Stanislaus Hani Albertus Nabu

Komisi Perwasitan
Koordinator : David Jehamon
Anggota : Personil Armed

Koordinator Lapangan:
Hendrikus Bahagia
Robertus
Makassar,13 Maret 2011

KOMDIS
Ketua Sekretaris
(Drs Arda Senaman,M.Si) (Fransiskus Jeramat,S.Pd)


PANIITIA PELAKSANA KOMODO CUP IX
MAKASSAR TAHUN 2011
SEKRETARIAT : BTN MANGGARUPI PERMAI B7/15 SUNGGUMINASA-GOWA
Tlp : (0411) 889865/HP: 081 342 462 522-082 2424 883


PERATURAN PERTANDINGAN VOLI PUTRI
KOMODO CUP THN 2011

Pasal 1
DASAR
1. Peraturan pertandingan ini hanya berlaku dalam Turnamen Voli Komodo Cup
2. Peraturan pertandingan ini berpedoman pada pedoman dasar PBVSI
Pasal 2 :
MAKSUD DAN TUJUAN
Peraturan pertandingan ini diterbitkan untuk mengatur penyelenggaraan pertandingan turnamen
Voli Putri Komodo cup sehingga dapat berjalan dengan lancar dan tertib.
Pasal 3 :
NAMA K0MPETISI
Nama kompetisi adalah Voli Putri Komodo cup tahun 2011
Pasal 4 :
PESERTA PERTANDINGAN
1. Peserta pertandingan Voli Komodo cup adalah tim yang diundang oleh Panitia Pelaksana terdiri dari tim dari Manggarai Raya
2. Setiap tim terdiri dari 12 orang pemain ditambah dengan tiga orang ofisial (pelatih,manager dan ketua kerukunan kecamatan)
4. Nama-nama pemain dan ofisial diisi pada lembaran pendaftaran dan dilengkapi dengan pas foto ukuran 2 cm x 3 cm dan foto copy identitas yang masih berlaku seperti KTP /SIM/Kartu Mahasiswa /Kartu Pelajar serta dibuat dua rangkap
5. Daftar nama pemain dan ofisial diserahkan pada panitia pelaksana paling lambat saat technical meeting dan tidak dapat ditarik kembali/diganti
6. Daftar nama pemain akan dicross cek kaabsahannya pada saat technical meeting.
. 7. Personil yang ditunjuk sebagai pemain dalam satu tim adalah Orang Manggarai yang berdomisili di Makassar dan sekitarnya
Pasal 5 :
WAKTU DAN SISTEM PERTANDINGAN
1. Pertandingan Voli Komodo cup dilaksanakan pada setiap hari Minggu terhitung dari tanggal 1 Mei 2011 sampai selesai setiap sore hari
2. Untuk babak penyisian pertandingan dengan sistem setengah kompetisi (sistem pool)
3. Pertandingan berlansung 3(tiga) set dengan system relay point
4.Tim yang mencapai nilai 25 (dua puluh lima) dalam set yang berjalan adalah pemenang set tersebut.
5.Jika salah satu tim merebut kemenangan di dua set awal(skor 2-0 ) maka pertandingan dinyatakan selesai.
6.Jika didua set awal kedua tim sama sama memperoleh kemenangan maka pada set ketiga terjadi pertukaran tempat ketika salah satu tim memperoleh skor 13.
7.Utuk babak perempat final sampai final pertandingan berlansung 5 set dengan system relay point.
8.Jika salah satu tim merebut kemenangan di tiga set awal (skor 3-0 )maka pertandingan dinyatakan selesai.
9.Jika sampai set kedua tim sama sama memperoleh kemenangan (skor 2-2 )maka pada set kelima skor maksimum adalah 15 dan terjadi pertukaran tempat ketika salah satu tim memperoleh skor 8.

Pasal 7
WAKTU PERTANDINGAN

1. Pertandingan dilaksanakan pada setiap hari Minggu sebanyak empat pertandingan dengan perincian dua pertandingan dilaksanakan pagi hari dan dua pertandingan dilaksanakan sore hari
2. Pertandingan sore hari mulai pukul 15.00 sampai selesai dan pertandingan sore hari mulai pukul 17.00 sampai selesai
3. Keterlambatan peserta tiba di lapangan hanya diberi toleransi waktu 10 menit dan bila waktu toleransi habis maka dinyatakan kalah WO
4. Tim dianggap layak mengikuti pertandingan bila sekurang-kurangnya ada 4 (empat) orang pemain dan mengenakan kostum lengkap dan penambahan pemain baru untuk mencukupi 6 orang pemain dianggap sebagai pergantian pemain.

Pasal 8
DAFTAR SUSUNAN PEMAIN
1. Daftar susunan pemain dan ofisial diserahkan kepada komisi pertandingan paling lambat 10 menit sebelum pertandingan dimulai yang terdiri dari 6 orang pemain inti, 6 (enam) orang pemain cadangan ,pelatih, manager dan ketua kerukunan kecamatan
2. Daftar susunan pemain harus sesuai dengan nomor punggung yang tertera pada kostum dan sudah ditandatangani oleh ofisial tim.
3. Pemain dianggap sah apabila sudah mendapat persetujuan dari komisi pertandingan dan penanggung jawab harian
4. Pemain yang tidak mendapat persetujuan dari komisi pertandingan dan penanggung jawab harian maka tidak boleh mengikuti pertandingan pada saat itu
Pasal 9
PERGANTIAN PEMAIN
1. Pergantian pamain tidak terbats dan pemain yang sudah diganti bias masuk kembali dalam pertandingan
2. Pergantian pemain hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan dari wasit
3. Pemain pengganti hanya boleh masuk lapangan permainan apabila pemain yang diganti sudah meninggalkan lapangan permainan
4.Pelatih atau Manager boleh meminta time out kepada wasit

Pasal 10
PENENTUAN NILAI DALAM KLASEMEN

1. Urutan klasemen dalam pertandingan sesuai dari point yang telah diperoleh setiap pertandingan yang telah dimainkan
2. Nilai kemenangan sbb : setiap kemenangan mendapat nilai 3(tiga) dan kalah nilai 0 (nol)
3. Jika setelah babak penyisian selesai maka urutan klasemen sbb:
a. Tim yang memperoleh point paling banyak menempati pringkat lebih tinggi
b. Jika dua tim memiliki point sama maka tim yang yang memenangi pertandingan saat kedua tim tersebut bertemu( unggul head to head )adalah tim yang menempati urutan peringkat lebih tinggi
Pasal 11
KOSTUM TIM
1.Setiap tim wajib menggunakan kostum lengkap
2.Kostum tim wajib ditulis nomor punggung serta tidak dapat digunakan oleh pemain lain apabila pemain yang bersangkutan tidak bertanding
3.Setiap pemain tidak diperkenankan memakai celana panjang dalam bentuk apapun
Pasal 12
HUKUMAN ATAS PEMOGOKAN
1. Apabila salah satu kesebelasan tidak hadir sampai toleransi waktu habis maka:
a. Dinyatakan kalah 0-3
b. Nilainya dikurangi tiga
Pasal 13
HUKUMAN ATAS GANGGUAN KETERTIBAN
1. Pemain (baik yang sedang bertanding maupun pemain di bangku cadangan) yang melakukan profokasi sehingga menyebabkan terganggunya kelancaran pertandingan yang sedang berlangsung akan dikenakan sanksi oleh wasit
2. Terhadap ofisial tim yang melakukan profokasi sehingga menimbulkan gangguan kertertiban dan keamanan selama pertandingan berlangsung akan dekenakan sanksi baik oleh wasit maupun oleh komdis berupa skorsing dan tidak boleh mendampingi tim dalam dua kali pertandingan.
Pasal 14
TERHADAP KEPUTUSAN WASIT
1. Hanya kapten tim dan atau ofisial yang berhak memperotes/ menanyakan tentang keputusan wasit
2. Tata cara melakukan protes harus dengan etika dan sopan santun dan wasit berkewajiban untuk memberi jawaban seperlunya saja
3. Segala keberatan selama pertandingan belangsung maka pelatih/manager wajib menyampaikan kedada komisi pertandingan
4. Jika terjadi masalah yang mesti harus diselesaikan dimeja komdis maka yang berhak untuk menyampaikan pendapat adalah pelatih dan manager tim yang memakai tribut dari panitia
5.Komdis baru bisa menanggapi persoalan tersebut setelah menerima laporan/masukan dari komisi pertandingan
6.Apabila tidak memenuhi ketentuan pasal 4 dan pasal 5 di atas maka komdis tidak akan melayani dan mencari pemecahannya.

Pasal 15
HADIAH BAGI PARA JUARA

1.Juara pertama berhak memperoleh:
a. Piala bergilir
b. Piala tetap
c. Uang pembinaan sebesar RP 1.000.000,00 (satu juta rupiah)
2.Juara kedua berhak memperoleh:
a. Piala tetap
b. Uang pembinaan sebesar RP 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)
3.Juara ketigaberhak memperoleh:
a. Piala tetap
b. Uang pembinaan sebesar RP 600.000,00 ( enam ratus ribu rupiah)
4.Juara keempat berhak memperoleh:
b. Piala tetap
c. Uang pembinaan sebesar RP 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)






Ditetapkan di Makassar
Pada tanggal, 24 April 2011
KOMISI DISIPLIN

Ketua Sekretaris


(Drs. Arda Senaman,M.Si) (Fransiskus Jeramat,S.Pd)

PANITIA
Ketua Sekretaris


(Drs.Petrus Pantur) (Sebastianus Nyaman,S.Sos)

Senin, 08 Februari 2010

GERAK

Pengertian Gerak
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi matahari.
Contoh gerak relatif adalah B menggedong A dan C diam melihat B berjalan menjauhi C. Menurut C maka A dan B bergerak karena ada perubahan posisi keduanya terhadap C. Sedangkan menurut B adalah A tidak bergerak karena tidak ada perubahan posisi A terhadap B. Disinilah letak kerelatifan gerak. Benda A yang dikatakan bergerak oleh C ternyata dikatakan tidak bergerak oleh B. Lain lagi menurut A dan B maka C telah melakukan gerak semu.
Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat. Contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak.
Pembagian Gerak
Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3
1. Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus
2. Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola
3. Gerak melingkar yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2
1. Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak yang kecepatannya konstan.
2. Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan) atau gerak yang kecepatannya berubah secara teratur
Pada kesempatan ini hanya akan kita bahas tentang gerak lurus saja. Gerak lurus sendiri dibagi menjadi 2 :




1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
adalah gerak gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya konstan (tetap). Contoh gerak GLB adalah mobil yang bergerak pada jalan lurus dan berkecepatan tetap.
Persamaan yang digunakan pada GLB adalah sebagai berikut :
s = v.t
Keterangan :
s adalah jarak atau perpindahan (m)
v adalah kelajuan atau kecepatan (m/s)
t adalah waktu yang dibutuhkan (s)
Sebelum lebih lanjut membahas tentang gerak terlebih dahulu kita bahas tentang perbedaan perpindahan dan jarak tempuh.
Perpindahan adalah besarnya jarak yang diukur dari titik awal menuju titik akhir sedangkan Jarak tempuh adalah Panjang lintasan yang ditempuh benda selama bergerak.
Perhatikan gambar dibawah ini

Sebuah benda bergerak dari A menuju B kemudian dia kembali ke C. Pada peristiwa di atas Pepindahannya adalah AB – BC = 200 m – 90 m = 110 m. Sedangkan jarak yang ditempuh adalah AB + BC = 200 m + 90 m = 290 m.
Apabila perpindahan dan jarak itu berbeda maka antara kecepatan dan kelajuan juga berbeda.
Kecepatan didefinisikan sebagai besarnya perpindahan tiap satuan waktu dan Kelajuan didefinisikan sebagai besarnya jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Perumusan yang digunakan pada kecepatan dan kelajuan adalah sama.
Karena dalam hal ini yang kita bahas adalah gerak lurus maka besarnya perpindahan dan jarak yang ditempuh adalah sama. Berdasarkan pada alasan ini maka untuk sementara supaya mudah dalam membahas, kecepatan dan kelajuan dianggap sama.
Pada pembahasan GLB ada juga yang disebut dengan kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata didefinisikan besarnya perpindahan yang ditempuh dibagi dengan jumlah waktu yang diperlukan selama benda bergerak.
v rata-rata = Jumlah jarak atau perpindahan / jumlah waktu
Karena dalam kehidupan sehari-hari tidak memungkinkan adanya gerak lurus beraturan maka diambillah kecepatan rata-rata untuk menentukan kecepatan pada gerak lurus beraturan.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Adalah gerak lintasannya lurus dengan percepatan tetap dan kecepatan yang berubah secara teratur. Contoh GLBB adalah gerak buah jatuh dari pohonnya, gerak benda dilempar ke atas.
GLBB dibagi menjadi 2 macam :
a. GLBB dipercepat
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat, contoh GLBB dipercepat adalah gerak buah jatuh dari pohonnya.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat adalah

Sedangkan Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB dipercepat

b. GLBB diperlambat
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil (lambat). Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat

Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat

Persamaan yang digunakan dalam GLBB sebagai berikut :
Untuk menentukan kecepatan akhir

Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah sebagai berikut:

Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan diatas adalah saat GLBB dipercepat tanda yang digunakan adalah + .
Untuk GLBB diperlambat tanda yang digunakan adalah - , catatan penting disini adalah nilai percepatan (a) yang dimasukkan pada GLBB diperlambat bernilai positif karena dirumusnya sudah menggunakan tanda negatif.
Latihan soal
1. Sebuah bola dengan massa 10 kg dilempar keatas. Setelah mencapai titik tertinggi bola kembali jatuh ke bawah. Apabila percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka (a) Jelaskan gerak apa saja yang telah dilakukan oleh bola, (b) Hitunglah waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi, (c) Berapakah tinggi maksimum yang dapat dicapai oleh bola?
2. Jarak sekolah dengan rumah rudi adalah 30 km, Jika waktu masuk sekolah 07.00 dan Rudi berangkat dari rumah pukul 06.30 maka berapakah kelajuan minimum yang diperlukan Rudi supaya tidak terlambat?
3. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan 20 m/s kemudian dipercepat dengan percepatan 2 m/s2 selama 5 sekon. Berapakah kecepatan akhir truk?
4. Bus bergerak munuju surabaya. 10 menit pertama menempuh jarak 4 km, 10 menit kedua menempuh jarak 8 km dan 10 menit terakhir menempuh jarak 6 km. Berapakah kecepatan rata-rata bus?
5. Perhatikan grafikberikut ini

Hitunglah jarak yang ditempuh benda mulai awal sampai akhir?
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) diartikan sebagai gerak benda dalam lintasan lurus dengan percepatan tetap. Yang dimaksudkan dengan percepatan tetap adalah perubahan kecepatan gerak benda yang berlangsung secara tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula dari keadaan diam, benda mulai bergerak, semakin lama semakin cepat dan kecepatan gerak benda tersebut berubah secara teratur. Perubahan kecepatan bisa berarti tejadi pertambahan kecepatan atau pengurangan kecepatan. Pengurangan kecepatan terjadi apabila benda akan berhenti. dalam hal ini benda mengalami perlambatan tetap. Pada pembahasan ini kita tidak menggunakan istilah perlambatan untuk benda yang mengalami pengurangan kecepatan secara teratur. Kita tetap menamakannya percepatan, hanya nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan percepatan yang bernilai negatif.
Dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit ditemukan benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan, di mana perubahan kecepatannya terjadi secara teratur, baik ketika hendak bergerak dari keadaan diam maupun ketika hendak berhenti. walaupun demikian, banyak situasi praktis terjadi ketika percepatan konstan/tetap atau mendekati konstan, yaitu jika percepatan tidak berubah terhadap waktu (ingat bahwa yang dimaksudkan di sini adalah percepatan tetap, bukan kecepatan tetap. Beda lho….).
Penurunan Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Rumus dalam fisika sangat membantu kita dalam menjelaskan konsep fisika secara singkat dan praktis. Jadi cobalah untuk mencintai rumus, he2…. Dalam fisika, anda tidak boleh menghafal rumus. Pahami saja konsepnya, maka anda akan mengetahui dan memahami cara penurunan rumus tersebut. Hafal rumus akan membuat kita cepat lupa dan sulit menyelesaikan soal yang bervariasi….
Sekarang kita coba menurunkan rumus-rumus dalam Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Pahami perlahan-lahan ya….
Pada penjelasan di atas, telah disebutkan bahwa dalam GLBB, percepatan benda tetap atau konstan alias tidak berubah. (kalau di GLB, yang tetap adalah kecepatan). Nah, kalau percepatan benda tersebut tetap sejak awal benda tersebut bergerak, maka kita bisa mengatakan bahwa percepatan sesaat dan percepatan rata-ratanya sama. Bisa ya ? ingat bahwa percepatan benda tersebut tetap setiap saat, dengan demikian percepatan sesaatnya tetap. Percepatan rata-rata sama dengan percepatan sesaat karena baik percepatan awal maupun percepatan akhirnya sama, di mana selisih antara percepatan awal dan akhir sama dengan nol.
Jika sudah paham, sekarang kita mulai menurunkan rumus-rumus alias persamaan-persamaan.
Pada pembahasan mengenai percepatan, kita telah menurunkan persamaan/rumus percepatan rata-rata, di mana

t0 adalah waktu awal ketika benda hendak bergerak, t adalah waktu akhir. Karena pada saat t0 benda belum bergerak maka kita bisa mengatakan t0 (waktu awal) = 0. Nah sekarang persamaan berubah menjadi :

Satu masalah umum dalam GLBB adalah menentukan kecepatan sebuah benda pada waktu tertentu, jika diketahui percepatannya (sekali lagi ingat bahwa percepatan tetap). Untuk itu, persamaan percepatan yang kita turunkan di atas dapat digunakan untuk menyatakan persamaan yang menghubungkan kecepatan pada waktu tertentu (vt), kecepatan awal (v0) dan percepatan (a). sekarang kita obok2 persamaan di atas…. Jika dibalik akan menjadi

ini adalah salah satu persamaan penting dalam GLBB, untuk menentukan kecepatan benda pada waktu tertentu apabila percepatannya diketahui. Jangan dihafal, pahami saja cara penurunannya dan rajin latihan soal biar semakin diingat….
Selanjutnya, mari kita kembangkan persamaan di atas (persamaan I GLBB) untuk mencari persamaan yang digunakan untuk menghitung posisi benda setelah waktu t ketika benda tersebut mengalami percepatan tetap.
Pada pembahasan mengenai kecepatan, kita telah menurunkan persamaan kecepataan rata-rata

Karena pada GLBB kecepatan rata-rata bertambah secara beraturan, maka kecepatan rata-rata akan berada di tengah-tengah antara kecepatan awal dan kecepatan akhir;

Persamaan ini berlaku untuk percepatan konstan dan tidak berlaku untuk gerak yang percepatannya tidak konstan. Kita tulis kembali persamaan a :

Persamaan ini digunakan untuk menentukan posisi suatu benda yang bergerak dengan percepatan tetap. Jika benda mulai bergerak pada titik acuan = 0 (atau x0 = 0), maka persamaan II dapat ditulis menjadi

Sekarang kita turunkan persamaan/rumus yang dapat digunakan apabila t (waktu) tidak diketahui.

Sekarang kita subtitusikan persamaan ini dengan nilai t pada persamaan c

Terdapat empat persamaan yang menghubungkan posisi, kecepatan, percepatan dan waktu, jika percepatan (a) konstan, antara lain :

Persamaan di atas tidak berlaku jika percepatan tidak konstan/tetap. Ingat bahwa x menyatakan posisi/kedudukan, bukan jarak dan ( x – x0 ) adalah perpindahan (s)
Latihan Soal
1. Sebuah mobil sedang bergerak dengan kecepatan 20 m/s ke utara mengalami percepatan tetap 4 m/s2 selama 2,5 sekon. Tentukan kecepatan akhirnya
Panduan jawaban :
Pada soal, yang diketahui adalah kecepatan awal (v0) = 20 m/s, percepatan (a) = 4 m/s dan waktu tempuh (t) = 2,5 sekon. Karena yang diketahui adalah kecepatan awal, percepatan dan waktu tempuh dan yang ditanyakan adalah kecepatan akhir, maka kita menggunakan persamaan/rumus

1. Sebuah pesawat terbang mulai bergerak dan dipercepat oleh mesinnya 2 m/s2 selama 30,0 s sebelum tinggal landas. Berapa panjang lintasan yang dilalui pesawat selama itu ?
Panduan Jawaban
Yang diketahui adalah percepatan (a) = 2 m/s2 dan waktu tempuh 30,0 s. wah gawat, yang diketahui Cuma dua…. Bingung, tolooooooooooooooooong dong ding dong… pake rumus yang mana, PAKE RUMUS GAWAT DARURAT. He2……
Santai saja. Kalau ada soal seperti itu, kamu harus pake logika juga. Ada satu hal yang tersembunyi, yaitu kecepatan awal (v0). Sebelum bergerak, pesawat itu pasti diam. Berarti v0 = 0.
Yang ditanyakan pada soal itu adalah panjang lintasan yang dilalui pesawat. Tulis dulu persamaannya (hal ini membantu kita untuk mengecek apa saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal tersebut)

Pada soal di atas, S0 = 0, karena pesawat bergerak dari titik acuan nol. Karena semua telah diketahui maka kita langsung menghitung panjang lintasan yang ditempuh pesawat

Ternyata, panjang lintasan yang ditempuh pesawat adalah 900 m.
1. sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan 60 km/jam. karena ada rintangan, sopir menginjak pedal rem sehingga mobil mendapat perlambatan (percepatan yang nilainya negatif) 8 m/s2. berapa jarak yang masih ditempuh mobil setelah pengereman dilakukan ?
Panduan jawaban
Untuk menyelesaikan soal ini dibutuhkan ketelitian dan logika. Perhatikan bahwa yang ditanyakan adalah jarak yang masih ditempuh setelah pengereman dilakukan. Ini berarti setelah pengereman, mobil tersebut berhenti. dengan demikian kecepatan akhir mobil (vt) = 0. karena kita menghitung jarak setelah pengereman, maka kecepatan awal (v0) mobil = 60 km/jam (dikonversi terlebih dahulu menjadi m/s, 60 km/jam = 16,67 m/s ). perlambatan (percepatan yang bernilai negatif) yang dialami mobil = -8 m/s2. karena yang diketahui adalah vt, vo dan a, sedangkan yang ditanyakan adalah s (t tidak diketahui), maka kita menggunakan persamaan

Dengan demikian, jarak yang masih ditempuh mobil setelah pengereman hingga berhenti = 17,36 meter (yang ditanyakan adalah jarak(besaran skalar))
GRAFIK GLBB
Grafik percepatan terhadap waktu
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak lurus dengan percepatan tetap. Oleh karena itu, grafik percepatan terhadap waktu (a-t) berbentuk garis lurus horisontal, yang sejajar dengan sumbuh t. lihat grafik a – t di bawah

Grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) untuk Percepatan Positif
Grafik kecepatan terhadap waktu (v-t), dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Pertama, grafiknya berbentuk garis lurus miring ke atas melalui titik acuan O(0,0), seperti pada gambar di bawah ini. Grafik ini berlaku apabila kecepatan awal (v0) = 0, atau dengan kata lain benda bergerak dari keadaan diam.

Kedua, jika kecepatan awal (v0) tidak nol, grafik v-t tetap berbentuk garis lurus miring ke atas, tetapi untuk t = 0, grafik dimulai dari v0. lihat gambar di bawah

Nilai apa yang diwakili oleh garis miring pada grafik tersebut ?
Pada pelajaran matematika SMP, kita sudah belajar mengenai grafik seperti ini. Persamaan matematis y = mx + n menghasilkan grafik y terhadap x ( y sumbu tegak dan x sumbu datar) seperti pada gambar di bawah.

Kemiringan grafik (gradien) yaitu tangen sudut terhadap sumbu x positif sama dengan nilai m dalam persamaan y = n + m x.
Persamaan y = n + mx mirip dengan persamaan kecepatan GLBB v = v0 + at. Berdasarkan kemiripan ini, jika kemiringan grafik y – x sama dengan m, maka kita dapat mengatakan bahwa kemiringan grafik v-t sama dengan a.

Jadi kemiringan pada grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) menyatakan nilai percepatan (a).
Grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) untuk Perlambatan (Percepatan Negatif)
perlambatan atau percepatan negatif menyebabkan berkurangnya kecepatan. Contoh grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) untuk percepatan negatif dapat anda lihat pada gambar di bawah ini.

Grafik Kedudukan Terhadap Waktu (x-t)
Persamaan kedudukan suatu benda pada GLBB telah kita turunkan pada awal pokok bahasan ini, yakni

Kedudukan (x) merupakan fungsi kuadrat dalam t. dengan demikian, grafik x – t berbentuk parabola. Untuk nilai percepatan positif (a > 0), grafik x – t berbentuk parabola terbuka ke atas, sebagaimana tampak pada gambar di bawah ini.

Apabila percepatan bernilai negatif (a < 0), di mana benda mengalami perlambatan, grafik x – t akan berbentuk parabola terbuka ke bawah.



Gerak jatuh bebas


Rumus umum
Secara umum gerak yang hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi memiliki bentuk:

di mana arti-arti lambang dan satuannya dalam SI adalah
t adalah waktu (s)
y adalah posisi pada saat t (m)
y0 adalah posisi awal (m)
v0 adalah kecepatan awal (m/s)
g adalah percepatan gravitasi (m/s2)
Akan tetapi khusus untuk GJB diperlukan syarat tambahan yaitu:

sehingga rumusan di atas menjadi


Analogi gerak jatuh bebas
Apabila gerak jatuh bebas adalah gerak yang hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi, dapat dikemukakan gerak jatuh yang mirip akan tetapi tidak hanya oleh gaya gravitasi, misalnya gerak oleh gaya listrik.
GJB dan analoginya
Gerak oleh gaya gravitasi Gerak oleh gaya listrik
Gaya


Percepatan


Kecepatan


Posisi


Dengan memanfaatkan kedua gaya yang mirip ini percobaan Millikan dilakukan untuk mengukur muatan elektron dengan menggunakan setetes minyak.

Pesawat Sederhana

Kompetensi
Setelah melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat:
• mendefinisikan pesawat sederhana
• menyebutkan contoh yang termasuk pesawat sederhana
• menyebutkan bagian-bagian pada pesawat sederhana
• menentukan keuntungan mekanik (KM) tuas
• menentukan keuntungan mekanik (KM) katrol
• menentukan keuntungan mekanik (KM) bidang miring
Pengantar
Sejak dahulu manusia selalu berusaha untuk dapat melakukan pekerjaan secara efisien dan mudah. Untuk itu diciptakan berbagai alat bantu sehingga pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih
Pengertian

Pengertian Pesawat Sederhana

Kamu tentu tahu bahwa di sekitar kita banyak sekali peralatan yang digunakan untuk mempermudah melakukan pekerjaan. Alat-alat tersebut diciptakan manusia dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit seperti motor, mobil, pesawat terbang, telepon, televisi, facsimili, komputer dan lain-lain. Alat iang digunakan oleh manusia untuk memudahkan melakukan pekerjaan atau kegiatan disebut pesawat. Ada dua jenis pesawat, yaitu : pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat sederhana adalah alat bantu kerja yang bentuknya sangat sederhana contohnya adalah tuas, bidang miring, dan katrol. Pesawat rumit adalah pesawat yang terdiri dari susunan beberapa pesawat rumit contonya pesawat terbang, pesawat telepon, pesawat televisi, mobil, motor, sepeda dll.

MACAM-MACAM PESAWAT SEDERHANA:
TUAS
Tuas disebut juga pengungkit yaitu pesawat sederhana yang dibuat dari sebatang benda yang keras (seperti balok kayu, batang bambu, atau batang logam) yang digunakan untuk mengangkat atau mencongkel benda.
Bidang Miring :
Yaitu pesawat sederhana yang dibuat dari papan atau bidang untuk memindahkan benda ke tempat yang tinggi
Katrol atau Kerekan :
Yaitu pesawat sederhana yang berbentuk seperti roda dan digunakan untuk memindahkan benda serta dapat mengubah arah gaya
Bagian-Bagian Tuas

Dari gambar tersebut dapat dilihat bagian-bagian utama pada tuas yaitu :
• Benda yang berbentuk batang yang berfungsi sebagai pengungkit
• Penyangga/penumpu/titik tumpu T diletakkan antara kedua ujung batang tersebut .
• Titik beban B yaitu ujung yang digunakan untuk meletakkan benda yang akan diangkat
• Titik kuasa F, yaitu ujung pengungkit yang diberi gaya kuasa untuk mengangkat beban.

Prinsip Kerja Tuas
Cara Kerja Tuas
Kalau kita akan mengangkat benda dengan menggunakan tuas, maka kita harus meletakkan benda di salah satu ujung pengungkit (tuas) kemudian memasang batu atau benda apa saja sebagai penumpu dekat dengan benda seperti pada gambar . Selanjutnya tangan kita memegang ujung batang pengungkit dan menekan batang pengungkit tersebut secara perlahan-lahan sampai benda dapat diangkat atau bergeser
Dengan menggunakan tuas semakin jauh jarak kuasa terhadap titik tumpu, maka semakin kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban, atau dapat dirumuskan
B X Lb = F X Lk

Keterangan :
B : Beban yang akan diangkat (satuannya Newton )
Lb : Jarak antara Beban dengan titik tumpu (satuannya meter )
F : Kuasa ( gaya yang akan mengangkat beban ) (satuannya Newton )
Lk : Jarak antara Kuasa dengan titik tumpu (satuannya meter )
Untuk memahami lebih jelas bagaimana prinsip kerja tuas, perhatikan contoh soal berikut ini : Perhatikan gambar di bawah ini

Benda beratnya 1000 N diangkat dengan pengungkit seperti gambar diatas. Jarak Titik beban ke titik tumpu 50 cm dan jarak titik kuasa ke titik tumpu 2 m. Berapa besar gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban itu? Penyelesaian :
Diketahui :
B = 1000 N
Lb = 50 cm
Lk = 2 m = 200 cm
Ditanya : F = ..... ? Jawab :



Jenis Tuas
Berdasarkan letak titik tumpunya, tuas dapat dikelompokkan menjadi 3 kelas/jenis :
Tuas kelas pertama
Tuas kelas yang pertama yaitu tuas yang memiliki titik tumpu berada diantara titik kuasa F dan titik beban B, Contohnya : gunting, palu dan sebagainya



Tuas kelas kedua
Tuas kelas kedua yaitu tuas yang memiliki titik beban berada di antara titik kuasa F dan titik tumpu T atau bebannya diletakkan diantara titik tumpu dan titik kuasa

Contoh alat yang bekerja berdasarkan prinsip tuas kelas kedua antara lain :
1. Gerobak dorong
2. Pembuka botol
3. pemecah biji
Tuas kelas ketiga
Tuas yang titik kuasa F posisinya berada diantara titik tumpu T dan titik beban B contohnya: penjepit, pinset, tangan memegang beban, dsb.



Keuntungan Mekanik Tuas
Dengan menggunakan tuas beban kerja terasa lebih ringan berarti kita memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh dari pesawat sederhana seperti demikian dinamakan dengan keuntungan mekanik. Besarnya keuntungan mekanik dinyatakan sebagai perbandingan antara berat beban yang akan diangkat dengan besar gaya kuasa yang diperlukan. Keuntungan Mekanik ini dapat ditulis kedalam rumus sebagai berikut :
Keuntungan Mekanik = atau disingkat KM =
Dengan demikian keuntungan mekanik tuas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Jika beban 1000 N dan kuasa untuk mengangkat 250 N, maka keuntungan mekaniknya adalah


KM = = Jadi keuntungan mekaniknya adalah 4 kali
Bidang Miring
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk memindahkan benda dengan lintasan yang miring. Dengan menggunakan bidang miring beban yang berat dapat dipindahkan ketempat yang lebih tinggi dengan lebih mudah, artinya gaya yang kita keluarkan menjadi lebih kecil bila dibanding tidak menggunakan bidang miring. Semakin landai bidang miring semakin ringan gaya yang harus kita keluarkan.

Bagian-Bagian Bidang Miring
Bagian-bagian penting pada bidang miring dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan :
B: Gaya berat beban ( Benda yang akan dipindahkan)
F: Gaya (Gaya yang diperlukan untuk memindahkan beban) gaya berat beban
S: panjang lintasan miring ( Jarak antara ujung-ujung lintasan miring)
h: ketinggian tempat ( Jarak antara lantai dengan tempat yang akan digunakan untuk meletakkan beban)
Prinsip Kerja Bidang Miring
Untuk mengangkat beban yang beratnya (B) ke tempat yang tingginya (h) diperlukan kerja sebesar W = B x h, apabila usaha sebesar W melalui bidang miring yang panjangnya s diperlukan kerja sebesar W = F x s. Karena kerja yang dilakukan sama besar, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : Keterangan : B = berat beban ( satuannya Newton ) h = tinggi ( satuannya meter ) s = panjang lintasan miring ( satuannya meter ) F = gaya kuasa untuk mengangkat beban ( satuannya Newton )

Contoh cara menghitung besar gaya kuasa untuk mendorong benda melalui bidang miring Perhatikan gambar

Sebuah peti beratnya 2000 N akan dipindahkan pada ketinggian 1,5 m melalui bidang miring yang panjangnya 3m. Berapa gaya yang diperlukan untuk memindahkan bidang miring tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui :
B = 2000 N
h= 1,5 m
s = 3 m
Ditanya :
F = ..... ? Jawab :


Jadi untuk mengangkat beban 2000N diperlukan gaya sebesar 1000 N
Dalam kehidupan sehari-hari prinsip bidang miring digunakan untuk alat bantu kerja misalnya baji dan sekrup :

Baji
Baji adalah benda keras yang terbuat dari batu atau logam yang dibuat tebal pada salah satu ujungnya sedangkan ujung yang lain dibuat lebih tipis sehingga bagian ujung yang tipis menjadi lebih tajam.
Pada zaman dahulu baji digunakan untuk membelah kayu atau memotong hewan dan memotong benda-benda lain.

Di zaman sekarang kita sering menggunakan peralatan rumah tangga yang dibuat dalam bentuk baji misalnya :
1. Kapak digunakan untuk membelah atau memotong kayu.
2. pahat digunakan oleh tukang ukir untuk membuat patung
3. Paku digunakan untuk menyambung atau menempelkan benda
4. pisau digunakan untuk memotong

Sekrup Sekrup adalah salah satu alat yang menggunakan prinsip bidang miring. Pada dasarnya sekrup adalah bidang miring yang melilit pada sebuah silinder oleh karena itu apabila sekrup diputar atau diulir maka sekrup tersebut dapat bergerak maju mundur



Keuntungan Mekanik Bidang Miring
Keuntungan Mekanik Bidang miring Dengan menggunakan bidang miring beban kerja terasa lebih ringan, berarti kita memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh jika menggunakan bidang miring disebut keuntungan mekanik bidang miring. Besarnya keuntungan mekanik dinyatakan sebagai perbandingan antara berat beban yang akan diangkat dengan besar gaya kuasa yang diperlukan.

Katrol
Salah satu jenis katrol adalah kerekan. Kerekan umumnya digunakan untuk mengubah gaya dari gaya angkat menjadi gaya tarik

Perhatikan gambar berikut ini Untuk mengangkat beban M Jika tidak menggunakan katrol tentu akan lebih sulit karena harus ditarik ke atas, akan tetapi jika menggunakan katrol akan lebih mudah dan terasa lebih ringan karena dibantu oleh berat badan kita.
Jenis Katrol
Ada 2 jenis katrol, yaitu :
1. Katrol Tetap
2. Katrol Bergerak

Katrol Tetap

Pada Katrol Tetap Titik Tumpu terletak pada sumbu katrol artinya
Jarak antara Titik Beban ke Titik Tumpu sama dengan jarak antara kuasa ke titik tumpu dengan demikian maka panjang lengan beban sama dengan panjang lengan kuasa
Karena Lengan beban sama dengan Lengan Kuasa
Maka keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah :

Jadi keuntungan mekanik katrol tetap adalah 1
Keuntungan lain dari katrol tetap adalah mengubah arah gaya dari gaya angkat menjadi gaya tarik ke bawah
Untuk menentukan besar gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban dengan katrol tetap dapat dihitung sebagai berikut :

Beban beratnya 100 N diangkat dengan katrol tetap seperti gambar di sebelah ini. Berapa besar gaya kuasa untuk mengangkat beban tersebut.
Berapa keuntungan mekaniknya?
Penyelesaian :
Diketahui B = 100 N, diangkat dengan katol tetap
Ditanya F = ....?

Jawab :
Katrol tetap F = B
Jadi F = 100 N



Katrol Bergerak

Pada katrol bergerak titik tumpu terletak pada tali yang terikat pada tempat tertentu sedangkan titik beban terletak pada pusat (poros) katrol dan titik kuasa terletak pada tali yang ditarik gaya.
Oleh sebab itu maka panjang lengan kuasa adalah 2 kali panjang lengan beban
Jadi keuntungan mekanik katrol bergerak adalah 2 kali
Contoh cara menghitung besar gaya untuk mengangkat beban dengan katrol bergerak Perhatikan gambar di bawah ini!

Benda 200 N diangkat dengan katrol bergerak, berapa besar kuasa untuk mengangkat beban tersebut
Penyelesaian :
Diketahui B = 200 N, diangkat dengan katol bergerak
Ditanya F = ....?
Jawab : Katrol bergerak Keuntungan mekaniknya = 2 kali,





Prinsip Kerja Katrol
Berdasarkan prinsip katrol, orang menyusun katrol tunggal menjadi beberapa katrol yang bekerja sekaligus. Katrol yang demikian disebut sistem katrol atau katrol berganda

SISTEM KATROL atau KATROL BERGANDA adalah penggabungan beberapa katrol, sehingga mempunyai keuntungan mekanik yang berlipat ganda. Keuntungan Mekanik (KM) katrol ganda adalah sama dengan banyaknya katrol yang tersusun pada SISTEM KATROL atau dapat juga ditentukan dari banyaknya tali katrol yang mengangkat beban. Sebagai contoh Jika katrol menggunakan tali yang menahan beban berjumlah 6, maka keuntungan mekaniknya adalah 6 kali.
Berdasarkan prinsip katrol, orang menyusun katrol tunggal menjadi beberapa katrol yang bekerja sekaligus. Katrol yang demikian disebut sistem katrol atau katrol berganda

Beban beratnya 400 N diangkat dengan system katrol seperti gambar disebelah. Berapa gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut?
Penyelesaian :
Pada katrol disebelah jumlah tali yang mengangkat beban berjumlah 4, maka keuntungan mekaniknya adalah 4 kali.


Keuntungan Mekanik Katrol
SISTEM KATROL atau KATROL BERGANDA adalah penggabungan beberapa katrol, sehingga mempunyai keuntungan mekanik yang berlipat ganda. Keuntungan Mekanik (KM) katrol ganda adalah sama dengan banyaknya katrol yang tersusun pada SISTEM KATROL atau dapat juga ditentukan dari banyaknya tali katrol yang mengangkat beban. Sebagai contoh Jika katrol menggunakan tali yang menahan beban berjumlah 6, maka keuntungan mekaniknya adalah 6 kali.
Berdasarkan prinsip katrol, orang menyusun katrol tunggal menjadi beberapa katrol yang bekerja sekaligus. Katrol yang demikian disebut sistem katrol atau katrol berganda

Beban beratnya 400 N diangkat dengan system katrol seperti gambar disebelah. Berapa gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut?
Penyelesaian :
Pada katrol disebelah jumlah tali yang mengangkat beban berjumlah 4, maka keuntungan mekaniknya adalah 4 kali.

KALOR

Standar Kompetensi:  4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
Kompetensi Dasar: 
4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat 4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor
Indikator Ketuntasan: 
Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda
Menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian)
Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi
Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi

BAB 8 KALOR
Pengertian
a.Pengertian Kalor
Kalor merupakan salah satu bentuk energi, berarti kalor merupakan suatu besaran fisika yang dapat diukur. Alat yang digunakan untuk mengukur kalor disebut kalorimeter.
Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik 1 oC

Selasa, 26 Januari 2010

Pengertian Gerak

Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi matahari.
Contoh gerak relatif adalah B menggedong A dan C diam melihat B berjalan menjauhi C. Menurut C maka A dan B bergerak karena ada perubahan posisi keduanya terhadap C. Sedangkan menurut B adalah A tidak bergerak karena tidak ada perubahan posisi A terhadap B. Disinilah letak kerelatifan gerak. Benda A yang dikatakan bergerak oleh C ternyata dikatakan tidak bergerak oleh B. Lain lagi menurut A dan B maka C telah melakukan gerak semu.
Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat. Contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak.
Pembagian Gerak
Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3
1. Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus
2. Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola
3. Gerak melingkar yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2
1. Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak yang kecepatannya konstan.
2. Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan) atau gerak yang kecepatannya berubah secara teratur
Pada kesempatan ini hanya akan kita bahas tentang gerak lurus saja. Gerak lurus sendiri dibagi menjadi 2 :




1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
adalah gerak gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya konstan (tetap). Contoh gerak GLB adalah mobil yang bergerak pada jalan lurus dan berkecepatan tetap.
Persamaan yang digunakan pada GLB adalah sebagai berikut :
s = v.t
Keterangan :
s adalah jarak atau perpindahan (m)
v adalah kelajuan atau kecepatan (m/s)
t adalah waktu yang dibutuhkan (s)
Sebelum lebih lanjut membahas tentang gerak terlebih dahulu kita bahas tentang perbedaan perpindahan dan jarak tempuh.
Perpindahan adalah besarnya jarak yang diukur dari titik awal menuju titik akhir sedangkan Jarak tempuh adalah Panjang lintasan yang ditempuh benda selama bergerak.
Perhatikan gambar dibawah ini

Sebuah benda bergerak dari A menuju B kemudian dia kembali ke C. Pada peristiwa di atas Pepindahannya adalah AB – BC = 200 m – 90 m = 110 m. Sedangkan jarak yang ditempuh adalah AB + BC = 200 m + 90 m = 290 m.
Apabila perpindahan dan jarak itu berbeda maka antara kecepatan dan kelajuan juga berbeda.
Kecepatan didefinisikan sebagai besarnya perpindahan tiap satuan waktu dan Kelajuan didefinisikan sebagai besarnya jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Perumusan yang digunakan pada kecepatan dan kelajuan adalah sama.
Karena dalam hal ini yang kita bahas adalah gerak lurus maka besarnya perpindahan dan jarak yang ditempuh adalah sama. Berdasarkan pada alasan ini maka untuk sementara supaya mudah dalam membahas, kecepatan dan kelajuan dianggap sama.
Pada pembahasan GLB ada juga yang disebut dengan kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata didefinisikan besarnya perpindahan yang ditempuh dibagi dengan jumlah waktu yang diperlukan selama benda bergerak.
v rata-rata = Jumlah jarak atau perpindahan / jumlah waktu
Karena dalam kehidupan sehari-hari tidak memungkinkan adanya gerak lurus beraturan maka diambillah kecepatan rata-rata untuk menentukan kecepatan pada gerak lurus beraturan.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Adalah gerak lintasannya lurus dengan percepatan tetap dan kecepatan yang berubah secara teratur. Contoh GLBB adalah gerak buah jatuh dari pohonnya, gerak benda dilempar ke atas.
GLBB dibagi menjadi 2 macam :
a. GLBB dipercepat
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat, contoh GLBB dipercepat adalah gerak buah jatuh dari pohonnya.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat adalah

Sedangkan Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB dipercepat

b. GLBB diperlambat
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil (lambat). Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat

Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat

Persamaan yang digunakan dalam GLBB sebagai berikut :
Untuk menentukan kecepatan akhir

Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah sebagai berikut:

Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan diatas adalah saat GLBB dipercepat tanda yang digunakan adalah + .
Untuk GLBB diperlambat tanda yang digunakan adalah - , catatan penting disini adalah nilai percepatan (a) yang dimasukkan pada GLBB diperlambat bernilai positif karena dirumusnya sudah menggunakan tanda negatif.
Latihan soal
1. Sebuah bola dengan massa 10 kg dilempar keatas. Setelah mencapai titik tertinggi bola kembali jatuh ke bawah. Apabila percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka (a) Jelaskan gerak apa saja yang telah dilakukan oleh bola, (b) Hitunglah waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi, (c) Berapakah tinggi maksimum yang dapat dicapai oleh bola?
2. Jarak sekolah dengan rumah rudi adalah 30 km, Jika waktu masuk sekolah 07.00 dan Rudi berangkat dari rumah pukul 06.30 maka berapakah kelajuan minimum yang diperlukan Rudi supaya tidak terlambat?
3. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan 20 m/s kemudian dipercepat dengan percepatan 2 m/s2 selama 5 sekon. Berapakah kecepatan akhir truk?
4. Bus bergerak munuju surabaya. 10 menit pertama menempuh jarak 4 km, 10 menit kedua menempuh jarak 8 km dan 10 menit terakhir menempuh jarak 6 km. Berapakah kecepatan rata-rata bus?
5. Perhatikan grafikberikut ini

Hitunglah jarak yang ditempuh benda mulai awal sampai akhir?


Gerak jatuh bebas


Rumus umum
Secara umum gerak yang hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi memiliki bentuk:

di mana arti-arti lambang dan satuannya dalam SI adalah
t adalah waktu (s)
y adalah posisi pada saat t (m)
y0 adalah posisi awal (m)
v0 adalah kecepatan awal (m/s)
g adalah percepatan gravitasi (m/s2)
Akan tetapi khusus untuk GJB diperlukan syarat tambahan yaitu:

sehingga rumusan di atas menjadi


Analogi gerak jatuh bebas
Apabila gerak jatuh bebas adalah gerak yang hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi, dapat dikemukakan gerak jatuh yang mirip akan tetapi tidak hanya oleh gaya gravitasi, misalnya gerak oleh gaya listrik.
GJB dan analoginya
Gerak oleh gaya gravitasi Gerak oleh gaya listrik
Gaya


Percepatan


Kecepatan


Posisi


Dengan memanfaatkan kedua gaya yang mirip ini percobaan Millikan dilakukan untuk mengukur muatan elektron dengan menggunakan setetes minyak.